Motor yang digunakan untuk olahraga ini biasanya didesain secara minimalis baik dari segi bentuk maupun beratnya, namun mempunyai torsi yang besar dan lingkar putar kemudi yang kecil serta menggunakan ban jenis khusus yang mempunyai daya cengkeram lebih besar. Motor trial modern berbeda dengan motor trial klasik, yang dibuat tanpa saddle agar lebih memudahkan dalam melakukan manuver.
Tehnik ketrampilan mengendarai yang dipakai dalam trial motorsport bahkan banyak diaplikasikan pada jenis-jenis olah raga motor offroad yang lain seperti crosscountry atau trail maupun enduro offroad.
Dalam event olahraga motor ini biasanya rider atau pengendara dituntut untuk menyelesaikan beberapa putaran section yang berisi beberapa obstacle, dimana kaki si rider diusahakan sesedikit mungkin menyentuh tanah atau non-footing. Obstacle dapat berupa alami ataupun buatan.
Setiap section dan obstacle dapat dipakai oleh berbagai macam kelas yang disesuaikan dari skill pengendara. Bahkan orang yang sudah lanjut usia, wanita, maupun anak-anak dapat mengikuti event trial.
Setiap rider yang melewati section akan dinilai dan diawasi oleh beberapa observer atau pengawas.
Kesempurnaan ataupun kemenangan ditentukan dari berapa kali kaki rider menyentuh tanah. Semakin sedikit menyentuh tanah berarti semakin sempurna dan mempunyai kemungkinan untuk menang lebih besar.
Setiap kali rider menyentuh tanah disebut melakukan dabs, dan dikenakan penalti satu point. Jika melakukan 2 kali kaki menyentuh tanah dikatakan two dabs, begitu seterusnya dengan jumlah maksimal penalty sebanyak 5 kali. Sedangkan apabila kedua kaki menyentuh tanah atau pun rider keluar dari lintasan, maka rider langsung mendapat penalty 5 point.
Rider dikatakan sempurna jika mendapat 0 point, atau biasa disebut Clean atau cleaning the section. Sedangkan dikatakan gagal jika mendapat 5 point, atau disebut Fiasco.
Pemenang ditentukan berdasarkan jumlah terkecil point dari seluruh section yang dicapai masing-masing rider. Sedangkan apabila ada 2 atau lebih rider yang mempunyai nilai point yang sama maka akan ditentukan pemenangnya berdasarkan waktu terpendek yang dicapai dari rider-rider yang mempunyai point terkecil tersebut.
Belakangan ini motor jenis trial sedang ngetrend di Indonesia khususnya di daerah sekitar Solo, Jogja dan Magelang. Beberapa motor trial merupakan hasil modifikasi dari motor-motor lokal yang beredar di Indonesia dan beberapa motor trial dalam bentuk built-up.
Meskipun sudah menjamur dan ngetrend, namun penggunaan motor-motor trial tersebut dapat dikatakan tidak maksimal. Biasanya mereka hanya menggunakannya dalam event trail adventure atau kegiatan long trip offroad, dimana kegiatan tersebut lebih cocok menggunakan motor jenis trail atau enduro.
Memang hal ini tidak salah, karena motor trial tersebut lebih ringan dan minimalis.
Dalam beberapa kasus sangat disayangkan penyebutan track ekstrem dalam event trail sebagai track trial. Dimana hal tersebut sebenarnya merupakan track trail/enduro dengan level hard. Dalam event tersebut seringkali kita lihat rider berusaha mencapai ketinggian dengan susah payah kecepatan tinggi, tidak tertutup kemungkinan ditarik rekan lain atau pun yang terburuk terjadi kecelakaan fatal. Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa disiplin dalam olahraga motor trial adalah non-speed and non-footing, entah itu dalam track light,medium, hard ataupun very hard/ekstreme. Olahraga motor trial tidak mementingkan hasil akhir atau tidak sekedar mencapai tujuan, namun mengutamakan proses dalam mencapai tujuan atau ketrampilan pengendaraan motor. Dan tentu saja hal ini tidak terlepas dari aspek safety yang disesuaikan dengan skill pengendara. Trial motorsport is the art of motor riding..
Sumber : Wikipedia - Motorcycle trials
Berikut adalah beberapa contoh Trial Section yang dilakukan sebuah komunitas motor trial di kota solo...
Trial Motor introduction by Babahe- IMLAS
Trial Section 1
Trial Section 2
Trial Section 3
